Lumpur itu

Jawa Timur akan tenggelam akibat lumpur yang datang tanpa henti – Lia Aminudin.

Lumpur itu identik dengan sesuatu yang kotor. Inilah tanah yang bercampur dengan air namun tidak encer. Lumpur jelas tidak berguna kecuali yang ada di sawah yang sedang dibajak untuk persiapan penanaman. Lumpur juga mengesalkan, cair tidak, keras pun tidak. Pengendara mobil seringkali lebih ragu-ragu untuk menapaki jalan yang berlumpur dibanding jalan yang berair. Pejalan kaki pun tidak menyukai lumpur. Tanah bercampur air ini jelas-jelas bisa menempel di sandal atau sepatu. Membersihkannya pun lebih merepotkan daripada terkena air.

Sekarang bayangkanlah jika lumpur itu terus menerus keluar dari sebuah sumur tanpa bisa dihentikan. Seluruh areal di sekitarnya bisa-bisa tergenang kotoran tak berguna ini.

Inilah yang terjadi di sumur pengeboran gas di Porong, Sidoarjo, jawa Timur milik PT Lapindo Brantas sejak 29 Mei 2006 lalu. Menurut hitung-hitungan matematis, dalam sehari lapangan sepakbola bisa terendam lumpur setinggi setengah meter jika sumur itu tidak bisa disumbat. Jalan tol pun tergenangi cairan pekat berwarna hitam ini. Pekarangan penduduk pun seperti lautan lumpur bercampur gas berlerang yang baunya menjijikan.

Apa makna di balik semua ini? Mungkin kita sedang diingatkan oleh Yang Kuasa untuk memperhatikan lingkungan setelah berbagai bencana menghantam kita: gempa, tsunami, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan. Mungkin kita selama ini terlalu mengeksploitasi alam dengan sangat serakah.

Pun seandainya ada ramalan dari Lia Aminudin yang mengatakan,”Jawa Timur akan tenggelam akibat lumpur yang datang tanpa henti”, mari kita tangkap pesan itu sebagai sebuah peringatan untuk selalu memperhatikan lingkungan kita.

Ceile… serius benerrrr! Basiii banged…!

8 thoughts on “Lumpur itu

  1. mase, salah tulis tuh di tulisan bold.

    Jawa Timur akan tenggelam akibat lumpur yang datang tanpa henti – Lia Aminduin.

    mase nulis aminduin, harusnya kan aminudin.. :D

    komentar:
    pertanggung jawaban perusahaan itu memang bagus sih, menggratiskan pasien yg masuk rumah sakit. tapi kayaknya bakalan banyak lagi korban yang harus diganti rugi…

Leave a reply to endro Cancel reply