Tipu Menipu Gaya Cina

Ada lip-sync dan kembang api palesu di Olimpiade

Jumat kemarin saya tidak nonton televisi. Acara pembukaan Olimpiade di Beijing konon sangat spektakuler. Perhelatan yang dimulai pada pukul 08.08 malam pada tanggal 8 bulan 8 tahun 08 itu memukau milyaran penonton layar kaca. Apalagi ketika Lin Miaoke (9 tahun) tampil menyanyikan lagu “Ode to the Motherland”. Semua mata tersihir oleh penampilan ciamik anak kecil manis itu. Suaranya yang merdu, kembang api yang berseliweran di langit, anak yang cantik… sungguh sebuah paduan sempurna untuk memeriahkan pesta olahraga dunia empat tahunan itu.

Tapi, tahukah Anda ada kebohongan di balik performa sempurna upacara pembukaan di Beijing itu?

Lin Hui, ayah Miaoke, ternyata merasakan adanya perbedaan. “Suara itu agak berbeda dengan suara anak saya,” katanya dalam sebuah wawancara dengan NY Times. “Mungkin karena tata suaranya.”

Lin Hui ternyata harus lebih peka lagi. Suara dari atas panggung itu memang bukan suara Lin Miaoke. Itu adalah suara Yang Peiyi (7 tahun). Panitia mengakui bahwa suara Peiyi bagus, tapi wajahnya kurang cantik. Yang punya wajah cantik adalah Miaoke, tapi suaranya tidak bagus. Jadilah akhirnya Miaoke naik panggung tanpa bersuara. Lip-sync terpaksa dilakukan. Inilah salah satu kebohongan Cina dalam Olimpiade Beijing.

Ze Zhao, yang tinggal di Beijing kepada BBC mengatakan,”Jika cerita ini benar, ini benar-benar merendahkan dan saya malu seebagai warga negara Cina.”

Ada lagi kebohongan lain. Menurut MSNBC, kembang api yang nampak di layar kaca memenuhi langit kota Beijing itu juga ada yang palsu. Hah, palsu bagaimana? Ya, itu adalah hasil kreasi grafis komputer tiga dimensi. Maklumlah, langit di Beijing tidak begitu cerah malam itu. Jadi, hanya penonton televisi saja yang melihat kembang api itu.

Woooooh, palesu, to? Duh, negara Cina memang jago dalam “tipu menipu”, ya?