Dilema Blogger

To post or not to post, that’s the question

shakespeare
Ya, seperti kata-kata terkenalnya Shakespeare: to post or not to post, that’s the question. Ketika begitu banyak kejadian tumpang tindih satu dengan lainnya. Ketika satu peristiwa besar, gempa bumi, sudah disiarkan oleh begitu banyak media. Ketika pada saat yang sama pekerjaan masih menumpuk. Akhirnya yang muncul adalah pertanyaan apakah saya perlu menulis atau tidak.

Ya, kemarin gempa mengguncang pulau Sumatra. Bahkan sampai hari ini pun masih ada satu-dua kali goyangan. Saya sendiri tidak merasakan gempa itu meskipun banyak orang bilang Jakarta juga digoyang beberapa kali. Syukurlah gempa di awal bulan puasa ini tidak menimbulkan korban jiwa yang buanyak. Semoga hari ini guncangan gempa itu sudah berhenti.

Keadaan seperti ini sering saya rasakan. Ingin menulis tapi tidak ada kesempatan. Mungkin perlu sebuah sarana yang mudah untuk bisa mengirimkan sebuah posting pendek di blog ini. Ya, semacam microblogging begitulah. Saya ingin melakukannya di sini, di domain ini, bukan di domain yang lain. Nantilah saya cari plugin yang cocok.

Sementara itu, selamat berpuasa bagi yang menjalankannya ….

13 thoughts on “Dilema Blogger

  1. Tidak perlu merasa terpaksa menulis.

    Salah satu kelebihan blog menurut saya adalah kebebasannya. Termasuk diantaranya bebas memilih mau menulis atau tidak :-)

Leave a reply to jalansutera Cancel reply