Reklamasi Pantai Singapura itu

Negara kecil itu semakin kemaki, ya

singapore

Hari ini saya membaca sebuah surat pembaca yang menarik di KORAN TEMPO. Hasannudin, penulis surat itu, mengingatkan agar kita berhati-hati saat Singapura giat melakukan reklamasi pantai-pantainya. Pria yang tinggal di Depok itu mengkhawatirkan semakin digerogotinya luas wilayah negara kita jika kegiatan reklamasi oleh negara mini itu dibiarkan terus.

Sulit juga ya mengurus negeri yang luas ini..

Bagi yang mau membaca surat itu, saya kutip selengkapnya di sini.

Waspadai Kegiatan Reklamasi oleh Singapura

Penambangan pasir memang dianggap memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pendapatan asli daerah di Kepulauan Riau. Jumlahnya diperkirakan mencapai triliunan rupiah dari hasil kegiatan penambangan ini. Terlepas dari maraknya aksi penambangan ilegal, penambangan pasir laut telah menjadi primadona bagi pendapatan asli daerah setempat.

Penambangan pasir laut di Kepulauan Riau, baik yang dilakukan secara legal maupun ilegal, untuk dijual ke negara tetangga Singapura, jika terus-menerus dilakukan, tentunya akan mengancam kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebab, aktivitas penambangan ini telah memberikan begitu banyak dampak negatif terhadap nilai-nilai sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan masyarakat setempat. Lebih berbahaya lagi, terancam tenggelamnya pulau-pulau yang berbatasan dengan Singapura, seperti Pulau Nipah. Bila terjadi, ada kemungkinan akan berdampak semakin luasnya batas negara tersebut dan Indonesia sebaliknya.

Selama ini Singapura telah mereklamasi delapan pulau kecilnya, yaitu Pulau Seraya, Merbabu, Merlimau, Ayer, Chawan, Sakra, Pesek, Masemut Laut, dan Pulau Meskol, sehingga menjadi Pulau Jurong. Pengurukan pulau tersebut mempergunakan pasir-pasir dari Indonesia sehingga menambah luas daratan Singapura, sehingga Pulau Jorong kini telah maju semakin dekat ke Indonesia.

Menurut hukum kelautan internasional, batas laut diukur 12 mil dari titik terluar dari teritorial negara. Bila Pulau Jorong bertambah titik terluarnya, otomatis batas perairan akan lebih menjorok ke perairan Indonesia. Adapun titik terluar Indonesia adalah Pulau Nipah. Jika pulau ini tenggelam, Indonesia akan kehilangan luas teritorialnya.

Karena itu, sudah sepantasnya kita memberikan perhatian khusus terhadap kegiatan penambangan pasir di sekitar Kepulauan Riau. Eksploitasi alam yang sudah berlebihan harus dihentikan. Hal itu perlu dilakukan karena Pulau Nipah merupakan titik pangkal penentuan batas RI dengan Singapura dan RI dengan Malaysia. Bila pulau tersebut tenggelam, otomatis titik pangkal pun hilang, dan batas negara RI-Singapura dan RI-Malaysia menjadi kabur. Inilah yang selama ini tak pernah disadari semua pihak.

Hasanudin
Jalan Giring-giring Nomor 12, Depok

Saya kok merasa negara kecil itu semakin kemaki saja di hadapan Indonesia, ya. Kemarin ketika asap dari hutan kita mengganggu wilayahnya, Singapura melaporkannya ke PBB. Tapi, saat kita teriak-teriak adanya koruptor dari negeri kita yang ngendon di negeri singa itu, mereka tampaknya cuek-cuek saja. Nggak heran, lah. Karena sepertiga orang kaya di sana ternyata adalah orang Indonesia. Duh… kemaki bener mereka, sih.

19 thoughts on “Reklamasi Pantai Singapura itu

  1. Setahu saya, Singapura tetap menggunakan batas daratan asli (sebelum direklamasi) sebagai batas wilayah. Jadi tidak berarti jika daratannya semakin luas, maka akan mencaplok wilayah negara Indonesia.

    Mengenai penambangan pasir yang berlebihan, ya itu salahnya Indonesia sendiri. Pengusaha rakus + pejabat korup = klop :-)

  2. Lho, yang jual pasirnya siapa? Indonesia juga kan?
    Parahhhhhh.

    Indonesia memang juaranya deh kalau masalah merugikan diri sendiri. TOB pake B.

    Intinya, banyak pejabat2 kita yang hobi berpikir jangka pendek dan mementingkan perut sendiri.

    Apakah 100 tahun lagi Indonesia masih tetap bersatu? Yang mau berpisah banyak tuh, yang sudah berpisah juga sudah ada.

    Jangan2… Indonesia menjadi provinsinya Singapura. LOL.

  3. *gerah di indonesia*

    wakakakaka…

    yah mas, liat aja nanti. semua karena kita sendiri. orang kaya di indonesia kalo belanja di singapura. otomatis, kita membiayai mereka. padahal yg dibeli kan barang2 dari kita juga… cuma dikasih label mereka aja…

    yah, begitulah mas…

  4. Saya menangkap bukan masalah kemaki dan tidak. Tapi ini pragmatis saja. Singapura beli air dan gas dari Malaysia, membeli pasir dan minyak mentah dari Indonesia. So what?
    Memang mental kita saja yang merasa ‘dibawah’ ketika bangsa lain lebih baik. Kenapa kita enggak membudidayakan kekayaan alam kita daripada mengirikan negara ini ?

  5. #6 sampai saat ini batas laut antara indonesia dan singapura belum ditentukan/disepakati. indonesia maunya dari daratan asli singapura, tp singapura nggak mau.

    sebenarnya sejak maret 2004 sudah ada larangan ekspor pasir, tapi pada kenyataanya penyelundupan tetap ada.

  6. Mas, belum pernah jalan-jalan ke Singapura ya. Orang kita berkunjung ke negara tersebut ya kalau tidak untuk berbelanja baju/tas/dll murah yang sudah jelas notabene-nya buatan china atau yang bermerk yang sudah pasti bukan made in Indonesia. Yang lainnya ya untuk berobat. Maklumlah kita mengerti sendiri bagaimana sistem medis yang ada di Indonesia.

  7. Yah maklumlah, namanya juga hukum ekonomi; di situ ada permintaan ya ada yang jual. Yang butuh uang ya jual pasir, mumpung masih berlimpah. Yang butuh pasir ya beli pakai uang.

    Siapa tahu suatu hari Indonesia jadi negara kaya raya dan membeli kembali semua pasir yang telah dibeli oleh Singapura :D

  8. tapi gimana lagi ya wong bisa menghasilkan uang, jadi pasirnya dijualin….lagi krisis

    tapi ngomong2 apa nggak ngrasa kala pasir yang diambilin terus ditbuat reklamasi malah bikin nggak stabil aja ya

  9. sebagai mahasiswa aku menangisi tempat kelahiran ku. Dimana lagi aku harus tinggal seandainya pulau karimun tenggelam di hantam abrasi pantai akibat reklamasi yang terjadi. Allah…Buka kan lah hati para pemimpin ku yang terlalu kritis ini…
    terima kasih karena ulah mu hai pejabat…
    anak mu kuliah pake roda 4, aku kuliah dengan kaki ku. Anak mu bersenang2 di atas penderitaan Ayah ku dalam mengais rezeki. Dan aku hanya bisa menangis. Aku tak bisa melawan karena Ayah mu terlalu kuat kekuasaan nya. Setelah penuh DOMPET mu, barulah dirimu sibuk akan reklamasi pantai yang marak. Waktu aku pulang mengapa kapal2 tengker itu masih berada didepanku,mengambil pasirku,menghancurkan harapan ku. Ada apa dengan semua ini…. Kenapa mereka selalu mempermainkan nasib ku…

  10. inilah perkembangan negara tercinta yang hanya bisa jadi mainan bagi negara-negara lain akibatnya kita terima saja lah mungkin sampai akhir kiamat kalau ga mau berubah udah SDM kita kurang ya sudah SDA di ambil terus sama negara luar mana ketanem terus korupsinya.
    oh ya kan pulau2 dijual mending tukeran aja ma negara jepang h2 kan kita tahu jepang membutuhakn SDA sebab dia orang SDMny pinter.
    pasti dibayar mahal atau sebaliknya cz negara kita utangnya banyak baget……. mu dibayar juga baru bunganya.

    mau tahu kenapa negara kita ga berkembang n gak bisa bersaing ex. dgn malasia n singapura?
    sebab negara kita gak punya tujuan sama sekali!!!!!!!!!!!!!!!!
    ha2

    kacau de..
    ayo para pemuda robahlah semua ini dan majukan negara indonesia tercinta.

  11. kalo singapura menambah wilayah pantainya 1 km indonesia harus ikut menambah 2 km mumpung singapura belum mau ngurusin masalah batas negara ma indonesia…seberapa banyak pasir yang bisa dia dapat orang singapore juga dapat dari INDONESIA…itulah bodohnya peerintahan kita mau2nya ditipu ma negara kecil yang dulunya banyak belajar dari indonesia…pemerintah harus memperketat masalah pasir di riau itu…

Leave a reply to didats Cancel reply